antara UNLAM, UI dan UNDIP

Seperti biasa aku kesulitan memulai sebuah cerita. Mencoba menyulam kata-kata sederhana dan mungkin menyulapnya menjadi lebih indah, mungkin?

Aku terkesan atau lebih tepat jika dibilang aku terpikat. Ya... terpikat oleh pola pikir mereka. Aku seperti seorang peramal yang mencoba menebak isi hati mereka. Maafkan saja jika pemikiran ini kurang tepat. Namun izinkan aku mencoba berkata jujur tentang mereka.

Tiga sosok sederhana dengan misi yang sama (sepertinya)

Tiga calon dokter hebat (sepertinya)

Pernah ku meraba sebuah catatan kecil salah seorang dari mereka.

gambar ini diambil dari kesehatan.kompasiana.com

 

Ayo kita kerja sama di masa depan. Buka klinik gratis, supaya kdd lagi istilah

"orang kecil dilarang sakit" hahaha

Terpikir sejenak olehku, "hmmm ... Hebat jua ih tiga calon dokter tuh :) Salut ..."

Sempat kami berbincang tentang perpisahan ketiganya, kesedihan memang tak mampu ia balut. Mungkin ia tertawa tapi pancaran matanya jujur terbaca. Dua buah pin UI dan UNDIP selalu merangkulnya, menumbuhkan motivasinya. Tak lain tak bukan demi tercapainya harapan mulia ketiganya. Walaupun terpisah jarak namun hati mereka selalu dekat ... Tetap SEMANGAT ya :)